Kompensasi yang Buruk
Ketika orang meninggalkan perusahaan, kompensasi dan tunjangan adalah alasan utama, terutama bagi seorang pekerja yang lebih muda. Survei dari platform LinkedIn menemukan bahwa kompensasi dan tunjangan sebagai alasan No. 1 mereka berganti pekerjaan.
Gaji pokok yang lebih tinggi memiliki dampak yang kuat pada retensi karena beberapa alasan. Alasan pertama, membayar orang dengan baik adalah cara nyata untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai kontribusi mereka.
Selain itu, kecil kemungkinannya bahwa pesaing yang ingin memburu dapat memikat mereka dengan insentif yang biasa saja. Glassdoor memperoleh data bahwa pekerja memperoleh rata-rata 5,2% lebih banyak saat mereka berganti pekerjaan.
Solusinya yaitu bagaimana perusahaan bisa memastikan kompensasi sesuai, atau di atas, untuk pasar dan peran?
Pertama, terus memberikan kenaikan gaji pokok tahunan. Pantau apa yang dibayar perusahaan lain setiap tahun, lebih sering untuk pekerjaan yang sulit diisi.
Banyak organisasi mengikat pembayaran bonus dengan penyelesaian proyek—dan membayar lebih banyak untuk keterampilan panas adalah tren yang terus meningkat.
Terakhir, terapkan proses manajemen talenta yang mengidentifikasi pemain terbaik, dan perbaiki ketidakseimbangan gaji dengan melakukan analisis kesetaraan gaji ras dan gender.
Anda juga dapat mempelajari informasi lebih lanjut seputar turnover karyawan dari berbagai sudut pandang.
Penyebab terjadinya turnover karyawan
Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh penanganan manajemen karyawan yang kurang baik. Penyebab pertama adalah kesalahan rekrutmen. Ada kemungkinan bahwa ketika melakukan rekrutmen karyawan, tim HRD kurang jelas dalam mencantumkan rincian pekerjaan. Saat pelamar diterima bekerja di perusahaan, karyawan sulit beradaptasi dengan pekerjaan dan ingin resign.
Penyebab berikutnya, karyawan kurang memiliki kesempatan untuk tumbuh. Ada kemungkinan karyawan baru ini sulit beradaptasi dengan ritme dan tim kerja. Mereka butuh waktu untuk belajar dan berkembang, tetapi tidak ada waktu dan ruang yang diberikan oleh management.
Manajer yang buruk juga menjadi salah satu penyebab utama turnover karyawan tinggi. Tidak semua manajer berperilaku buruk terhadap karyawan. Faktanya manajer dengan kemampuan kepemimpinan yang buruk akan menjadikan suasana kerja kurang nyaman.
Banyaknya tugas luar kota serta seringnya lembur menyebabkan karyawan merasa kehidupannya habis di tempat kerja. Kehidupan pribadi dan kantor jadi tidak seimbang sehingga karyawan akan berpikir untuk mengajukan resign.
Baca juga: Baru Naik Jabatan? Inilah 5 Tips Untuk Jadi Leader Yang Baik!
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Voluntary Employee
Voluntary Employee ini menjadi salah teknik terbaik untuk melihat bagaimana pegawai kamu lebih spesifik lagi. Bisa dikatakan kejadian ini dikarenakan, pengunduran diri seorang karyawan karena, alasan pribadi.
Mereka mengundurkan diri tanpa adanya paksaan dari perusahaan atau orang lain. Ada berbagai macam penyebab. Dengan mengetahui berapa presentasenya membuat HR lebih bisa memahami bagaimana kondisi pegawainya.
Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan dengan metode Voluntary Employee sebagai berikut,
Jumlah Voluntary Employee : Rata-rata pegawai keluar x 100
Tinggi dan rendahnya sebuah persen tersebut merupakan sebuah data nyata. Bagaimana setiap karyawan di kantor Anda. Apakah mereka cukup betah atau justru sebaliknya. Untuk mengetahuinya coba ditanyakan.
Sistem pertanyaan tersebut jauh lebih efektif dengan dukungan data ini. Dengan begini, untuk kedepannya dapat dicarikan berbagai macam solusi terbaik. Agar penekanannya dapat terjadi secara drastis.
Menghindari Persediaan yang Berlebihan
Rasio inventory turnover membantu perusahaan menghindari penumpukan persediaan yang berlebihan dan dampak buruk lainnya, seperti kerusakan atau penurunan kualitas produk.
Persediaan yang berlebihan dapat menahan modal perusahaan dan menyebabkan biaya penyimpanan tinggi.
Dengan mengoptimalkan persediaan, perusahaan dapat menghindari biaya yang tidak perlu dan meningkatkan aliran kas.
Strategi Perekrutan yang Buruk
Mempekerjakan talenta berkualitas membutuhkan strategi dan waktu perekrutan yang panjang, dan itu sangat berharga. Perekrutan yang salah membuat perusahaan harus menanggung biaya lebih banyak.
Itu menjadi sangat mahal. Selain meningkatkan tingkat pergantian karyawan, perusahaan mungkin harus mengeluarkan biaya lebih banyak bagi setiap karyawan. Kesalahan perekrutan dapat menyebabkan pencemaran di tempat kerja dan bahkan merusak reputasi perusahaan.
Di balik keputusan perekrutan yang buruk, biasanya ada perekrutan impulsif, mengabaikan bendera merah, dan keinginan untuk menutup pembukaan secepatnya.
Bersamaan dengan itu, manajer perekrutan dan perekrut mungkin tidak memiliki informasi yang cukup tentang persyaratan penting dan seluruh visi orang yang akan mengisi posisi tersebut.
Solusi: Optimalkan strategi perekrutan perusahaan.
Untuk mencegah keputusan perekrutan yang buruk dan pergantian staf yang tinggi karena alasan ini:
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan
Ilustrasinya seperti ini, ada 10 karyawan dimana 7 orang merupakan tenaga kompeten. Pada akhir kontrak, ternyata 6 orang memutuskan untuk resaign. Keadaan tersebut akhirnya berantai terus menerus.
Dengan begini, hampir setiap tahun mereka selalu mendapatkan karyawan baru dan harus mengulang dari awal lagi dan lagi. Kondisi tersebut kurang baik bagi perkembangan usaha. Karena, hanya jalan di tempat.
Kalau ada pergerakan tidak lebih dari 5% saja. Hal tersebut cukup merugikan apalagi, bila usaha tersebut sedang merintis dari awal. Rasanya untuk melangkah satu langkah saja membutuhkan waktu 1 tahun.
Sedangkan kompetitor sendiri, sudah bisa melaju tiga sampai lima langkah. Turnover karyawan tinggi menjadi pekerjaan rumah bagi HR, biasanya setelah ini mereka akan merayu beberapa pekerja dengan berbagai benefit.
Tingkat perputaran ini bukan hanya dipengaruhi oleh habis masa kontrak atau resaign saja. Melainkan pensiun sampai pemutusan hubungan pekerjaan karena, sebuah alasan. Juga menjadi catatan penting bagian HR.
Otomatisasi Manajemen Inventaris
Dengan mengadopsi sistem manajemen inventaris yang terotomatisasi, perusahaan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan persediaan.
Beberapa manfaat otomatisasi manajemen aset dan inventaris adalah:
Apa itu turnover karyawan?
Secara umum, turnover karyawan adalah kegiatan mengganti karyawan lama dengan yang baru dalam satu perusahaan. Turnover sendiri memiliki dua tipe, yakni sukarela dan terpaksa. Turnover sukarela umumnya disebabkan karena hal-hal yang membuat karyawan mengajukan resign, mulai dari penawaran gaji yang lebih tinggi hingga ingin fokus pada kegiatan di luar karir.
Tipe turnover kedua adalah turnover terpaksa. Hal ini umumnya terjadi akibat PHK oleh perusahaan yang disebabkan oleh perilaku karyawan itu sendiri. Meski demikian, tolak ukur untuk menghitung angka turnover justru datang dari tipe sukarela. Sebab, hal tersebut bisa terjadi karena ada hubungannya dengan internal manajemen perusahaan.
Efek Turnover Karyawan Terhadap Perusahaan
Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan ini juga bisa dijadikan sebagai bentuk perhatian lebih. Karena, akan ada efek dari semua data yang tersaji. Seperti, mengeluarkan biaya lebih.
Sementara, apa yang diharapkan belum mampu menempuh harapan. Tetapi, badai pegawai keluar selalu dan terjadi. Sehingga, semua orang akan berpikir bahwa, apa yang disampaikan oleh karyawan lain itu benar.
Selain itu efek terbesar ketika kondisi ini dibiarkan begitu saja adalah kebangkrutan. Saat industri tidak bisa bergerak sama sekali dan hanya berjala di tempat. Maka, sudah jadi pertanda seta perhatian cukup besar.
Bukan hanya bagi keuangan saja, untuk Supervisor dan manager cukup membingungkan. karena, harus mengulangi kembali dari titik awal dan hal tersebut terjadi dan terus berulang. Pasti ada titik jenuh dan bisaMelihat efeknya begitu besar maka, jangan samai melewatkan membuat data ini. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan bisa dipelajari sendiri dengan mudah dan melakukan analisisnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Harga Murah
Kost Jakarta Harga Murah
Kost Bandung Harga Murah
Kost Denpasar Bali Harga Murah
Kost Surabaya Harga Murah
Kost Semarang Harga Murah
Kost Malang Harga Murah
Kost Solo Harga Murah
Kost Bekasi Harga Murah
Kost Medan Harga Murah
Inventory turnover adalah metrik yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan barang dan menjaga keseimbangan antara persediaan yang ada dan tingkat penjualan.
Metrik tersebut berguna untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat memutar persediaan atau pengelolaan aset yang dimiliki dalam periode waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait inventory turnover ratio, rasio inventory turnover yang baik, cara menghitung inventory turnover, hingga tips untuk mengoptimalkannya.
Perencanaan Permintaan yang Akurat
Analisis permintaan pasar yang baik dapat membantu perusahaan memprediksi dan merencanakan kebutuhan persediaan dengan lebih baik.
Ini memungkinkan perusahaan memiliki persediaan yang sesuai dengan permintaan aktual, menghindari kelebihan, atau kekurangan persediaan.